Perkuat Transformasi Layanan Primer, Poltekkes Kemenkes Aceh Laksanakan Program KKL Terpadu di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah

Pj. Bupati Aceh Tengah, diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, M. Thamrin Elashri Mohd. Ali, SE,M.A.P., membuka secara resmi pelaksaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu di halaman kantor bupati Aceh Tengah. Pelaksanaan KKL terpadu tahun ini dilaksanakan dari tanggal 27 Februari sampai 19 Maret 2023 di kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Dalam sambutannya, M. Thamrin mengajak mahasiswa untuk menjaga kesehatan, disiplin, kebersamaan, dan menjaga nama baik almamater. Dan berharap melalui kegiatan ini mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yg telah didapatkan saat kuliah ke kegiatan di masyarakat.

“Saat ini Aceh Tengah juga sedang menggalakkan progran stunting, yang menjadi salah satu isu kesehatan nasional”, tegas M. Thamrin membaca sambutan Pj. Bupati Aceh Tengah.

Pelaksanaan KKL terpadu ini diikuti oleh 453 mahasiswa dari 7 jurusan yang ada di poltekkes kemenkes aceh. Diantaranya adalah Jurusan Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Gigi, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Farmasi, dan Teknik Laboratorium Medis. Di Aceh Tengah, mahasiswa tersebut nanti akan disebar ke 46 desa di Kecamatan Kebayakan, Lut Tawar, Pegasing, dan Bies. Setiap desa akan ditempati oleh 10 mahasiswa dari berbagai jurusan. Dosen nanti ikut mendampingi kegiatan ini sebagai pembimbing.

“Mahasiswa nanti akan menyusun program dengan pendekatan Inter Professional Education – Collaboration Practice  dimana nantinya dalam menyusun program prioritas tersebut, mahasiswa nanti akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan perangkat desa” Kata Dr. Sumihardi, SKM, M.Kes., Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Aceh, sekaligus sebagai Ketua Panitia Pelaksanaan KKL Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Poltekkes Kemenkes, T. Iskandar Faisal, S.Kp., M.Kes menjelaskan bahwa saat ini posisi Poltekkes sebagai delegator dari Kementerian Kesehatan. Setiap Provinsi memiliki Poltekkes yang diharapkan menjadi wakil dari Kementerian Kesehatan dalam pelaksaan program transformasi kesehatan.

“Bapak Menteri Kesehatan berharap keberadaan Poltekkes bermanfaat secara langsung ke masyarakat. Melalui program Transformasi Kesehatan yang di dalamnya ada salah satu pilar Transformasi Layanan Primer, Poltekkes bisa ambil bagian untuk melaksanakan berbagai kegiatan secara langsung ke masyarakat”.

Sesuai arahan Kementerian Kesehatan, ada empat program utama yang akan diangkat pada KKL terpadu ini, yaitu:

  1. Edukasi penduduk yang memuat 7 kampanye utama terkait imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan, skrining penyakit, dan kepatuhan pengobatan. Dilanjutkan dengan melakukan penguatan peran kader, kampanye, dan membangun gerakan yang dilakukan melalui platform digital dan tokoh masyarakat;
  2. Pencegahan sekunder yaitu skrinning 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, dan peningkatan ANC untuk Kesehatan ibu dan bayi;
  3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer berupa revitalisasi posyandu menuju posyandu prima dan kunjungan rumah;
  4. Pemberian pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes dan fasilitasi kesehatan lainnya yang ada di masyarakat.

Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh dalam sambutannya juga berharap Kepala Puskesmas ikut memberikan dorongan yang besar sehingga capaian dalam pelaksanaan KKL ini terpenuhi. Panitia telah menjajaki profil Kabupaten, dan Puskesmas sehingga berbagai permasalah yang bisa dibantu oleh mahasiswa sesuai dengan kondisi puskesmas.

“Mahasiswa di kampus ini adalah mahasiswa tingkat akhir, peralihan dari dunia kampus ke dunia kerja, sehingga pelaksanaan KKL ini menjadi titik awal mereka dalam bekerja nantinya.”

“Laksanakan tugas dengan benar, jangan lupa ibadah. Ikut serta mengisi kegiatan-kegiatan desa, bisa melalui pengajian. Karena ini menjadi salah satu jalan untuk menyampaikan pesan-pesan Kesehatan.” Pesan Pak Tif, sapaan akrab beliau, ke mahasiswa peserta KKL.

KKL yang mengangkat tema Penguatan Transformasi Layanan Primer untuk Peningkatan Kesehatan Ibu Anak, Pencegahan Stunting, TBC, dan Penyakit Tidak Menular ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Perwakilan Camat, Perwakilan Kepala Puskesmas, Pegawai di lingkungan Kabupaten Aceh Tengah, dan dosen dari Poltekkes Kemenkes Aceh.

Di Kabupaten Bener Meriah, pembukaan dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Kabupaten Bener Meriah. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sayotiman, SE, MM.

Dalam sambutannya, Sayotiman yang mewakili Bupati Bener Meriah menyampaikan rasa terima kasih kepada Poltekkes Kemenkes Aceh karena telah menempatkan mahasiswa KKL di Bener Meriah.

“Peran Perguruan Tinggi sangat tinggi terhadap pertumbuhan daerah melalui campur tangan generasi muda yang penuh inovasi dan kreatifitas. Semoga mahasiswa yang berada di sini nantinya bisa berkontribusi penuh di lapangan terkait isu-isu strategis seperti pencegahan stunting.” Harap Sayotiman dalam sambutannya.

Beberapa isu yang terjadi saat ini adalah masih rendahnya kemauan orang tua untuk membawa anaknya ke Posyandu, menimbang, dan mengecek Kesehatan. Harapannya mahasiswa bisa melahirkan ide-ide kreatif untuk mendorong penyelesaian permasalahan ini.

Sebanyak 440 mahasiswa dari berbagai jurusan menjadi peserta pada kegiatan KKL Terpadu di Kabupaten Bener Meriah. Mereka akan ditempatkan di 44 desa dari Kecamatan Timang Gajah, Wih Pesam, Bukit, dan Bandar.

Turut hadir pada pembukaan di Bener Meriah adalah Plt. Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah, Perwakilan Camat, Perwakilan Kepala Puskesmas, Pegawai di Lingkungan Kabupaten Bener Meriah, dan Dosen di Poltekkes Kemenkes Aceh. (Ns)